Keutamaan Shalat Sunnah Qabliyah Shubuh
20.18
By
Handyson Honestanto
Islami
0
komentar
Sunnah Qabliyah Shubuh
Hadits Riwayat Bukhari “Barang siapa
yang solat dua waktu yang dingin, maka akan masuk syurga.” (Hadis riwayat
Bukhari).
Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, ketika melihat bulan purnama. Baginda berkata, “Sungguh kamu akan melihat Rabb (Allah), sebagaimana kamu melihat bulan yang tidak terhalang dalam memandangnya. Apabila kamu mampu, janganlah kamu menyerah dalam melakukan solat sebelum terbit matahari dan solat sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah.” (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)
Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, ketika melihat bulan purnama. Baginda berkata, “Sungguh kamu akan melihat Rabb (Allah), sebagaimana kamu melihat bulan yang tidak terhalang dalam memandangnya. Apabila kamu mampu, janganlah kamu menyerah dalam melakukan solat sebelum terbit matahari dan solat sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah.” (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)
Dari
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Dua
raka’at Shalat Fajr lebih baik dari pada dunia dan seisinya.” [HR. Muslim]
dalam riwayat lain dengan lafazh : “Sungguh kedua raka’at tersebut lebih
aku cintai daripada dunia semuanya.”.
Makna
Kalimat :
Shalat
Fajr :
yakni Shalat Sunnah Rawatib Qabliyah Shubuh.
lebih
baik dari pada dunia : yakni lebih baik daripada perhiasan dunia. Ada juga yang
berpendapat maknanya : lebih baik daripada menginfakkan harta dunia di jalan
Allah. Makna pertama lebih tepat.
1. Betapa besar nilai
pahala yang Allah berikan untuk dua rakaat shalat fajr (yakni shalat sunnah
rawatib qabliyah shubuh), padahal dua raka’at tersebut adalah amalan yang
ringan. Ini merupakan salah satu bentuk keutamaan dan keluasan rahmat Allah
‘Azza wa Jalla.
2. Jika seorang
muslim telah mengetahui betapa besar nilai pahala shalat fajr, maka selayaknya
dia untuk senantiasa menjaganya. Sungguh dulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam benar menjaga shalat fajr tersebut dengan sebenar-benar penjagaan,
sampai-sampai ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan : “Beliau sama sekali
tidak pernah meninggalkan kedua rakaat tersebut.” beliau juga menuturkan :
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menjaga amalan nafilah lebih
kuat dibanding konsistensi beliau menjaga dua rakaat fajr.”
4. Tuntutan sunnah
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah melaksanakan dua rakaat ini dengan
ringan. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata : “Dulu Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam meringankan pelaksanaan dua rakaat shalat yang dikerjakan
sebelum shalat shubuh, sampai-sampai aku mengatakan, ‘Apakah beliau membaca
Ummul Kitab‘?” [Muttafaqun ‘alaihi]
5. Tuntunan sunnah
pada rakaat pertama setelah surat Al-Fatihah membaca surat Al-Kafirun, dan pada
rakaat kedua setelah surat Al-Fatihah membaca surat Al-Ikhlash (Qul huwallahu
ahad).
Yang lebih utama dari shalat rawatib adalah
shalat sunnah fajar (shalat sunnah qobliyah shubuh). ‘Aisyah berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua rakaat sunnah fajar (subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim no. 725)
Juga dalam hadits ‘Aisyah yang lainnya, beliau berkata,
لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنْ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيْ الْفَجْرِأخرجه الشيخان
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan satu pun shalat sunnah yang kontinuitasnya (kesinambungannya) melebihi dua rakaat (shalat rawatib) Shubuh.” (HR. Bukhari no. 1169 dan Muslim no. 724)
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua rakaat sunnah fajar (subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim no. 725)
Juga dalam hadits ‘Aisyah yang lainnya, beliau berkata,
لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنْ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيْ الْفَجْرِأخرجه الشيخان
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan satu pun shalat sunnah yang kontinuitasnya (kesinambungannya) melebihi dua rakaat (shalat rawatib) Shubuh.” (HR. Bukhari no. 1169 dan Muslim no. 724)
Keutamaan Shalat Subuh
Sholat
subuh merupakan ibadah yang bagi sebagian orang terasa berat untuk dilakukan di
awal waktu. Mereka terbuai oleh nikmatnya tidur. Sadar atau tidak sadar
rutinitas kehidupan manusia menjadi siklus kantuk, tidur, bangun, dan
beraktivitas.
Sebuah
sunnatullah yang telah dilekatkan pada penciptaan manusia. ”Dan Kami jadikan
tidurmu untuk istirahat. ” (QS An-Naba’ [78]: 9).
Setiap
pagi kalau kita tinggal didekat mesjid maka akan terbangun mendengar adzan
subuh, yang menyuruh kita untuk melaksanakan shalat subuh. Adzan untuk
panggilan sholat Subuh agak berbeda. Ada tambahan ucapan ashsholatu
khoirumminan naum sebanyak dua kali yang artinya sholat lebih baik daripada
tidur. Ini menandakan betapa istimewanya shalat pada waktu ini. Seorang Muslim
bila dibiarkan begitu saja (tertidur), akan memilih untuk merehatkan dirinya
sampai terjaga hingga terbit matahari dan meninggalkan solat Subuh, atau
mengerjakan sholat Subuh tidak pada waktunya yang benar.
Salah
satu keutamaan shubuh adalah Rasulullah SAW mendoakan umatnya yang bergegas
dalam melaksanakan solat Subuh, sebagaimana sebutkan dalam hadist: “Ya Allah,
berkatilah umatku selama mereka suka bangun subuh (yaitu mengerjakannya).”
(Hadis riwayat Tarmidzi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).
Bahkan,
Allah Azza WaJalla berfirman: “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan
orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap
keredaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling daripada mereka kerana
mengharapkan perhiasan duniawi, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya
sudah Kami lalaikan daripada mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan
adalah keadaannya itu melampaui batas.” (Surah al-Kahfi, ayat 28)
Keutamaan
solat Shubuh diberikan ganjaran pahala melebihi keindahan dunia dan seisinya,
sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam at-Termizi: “Dari Aisyah telah
bersabda Rasulullah SAW, dua rakaat solat Fajar pahalanya lebih indah daripada
dunia dan seisinya.”
0 komentar: