Jumat, 08 Februari 2013

Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Alternatif Bahan Baku Pembuatan Tempe yang Bergizi dan Ekonomis


       Penelitian ini memiliki tujuan yaitu: Memanfaatkan biji pepaya sebagai bahan baku pembuatan tempe. Mengetahui kadar karbohidrat, protein, lemak dan serat yang terdapat pada tempe biji pepaya. Mengetahui perkembangan hifa jamur rhizopus yang dapat tumbuh pada biji papaya pada hari ke 1 sampai membusuk. Mengetahui pengaruh pemberian daging buah pepaya muda terhadap produk tempe biji pepaya. Mengetahui perbedaan hasil tempe biji pepaya yang di cetak menggunakan plastik dan daun pisang. Mengetahui hasil uji kelayakan konsumsi produk tempe biji papaya yang ditinjau dari segi rasa kepada masyarakat. Megetahui perbedaan nilai ekonomi yang dimiliki tempe biji pepaya dengan tempe kedelai.


                   Prosedur yang dilakukan pada penelitian ini adalah  langkah awal membuat percobaan tempe biji pepaya yang dilakukan sesuai dengan prosedur pembuatannya. Dalam pembuatan tempe biji papaya di bagi menjadi 8 variasi. Setelah itu, menganalisis data yang disesuaiakan dengan rumusan masalah. Langkah selanjutnya, pengumpulan data dapat dipaparkan melalui tahap – tahap secara kuantitatif, kualitatif dan diskriptif.
                   Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1.   Tempe biji papaya dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan tempe.
2.   Kandungan gizi yang dimiliki tempe biji papaya pada rata – ratanya memiliki kandungan protein (17,22), karbohidrat (37,48), lemak (3,23) dan serat (7,24) dari semua variasi.
3.   Perkembangan hifa jamur rhizopus oryzae dapat berkembang dengan baik pada biji pepaya. Pada hari ke 1 hifa jamur rhizopus belum mulai tampak, pada hari ke 2 hifa jamur rhizopus sudah mulai muncul pada sebagian variasi, yaitu variasi 1 dan 3, kemudian hifa jamur rhizopus dapat berkembang bercabang – cabang dengan baik pada hari ke 3 dan biji pepaya sudah menjadi tempe.
4.   Pemberian daging pepaya muda lebih cenderung memperburuk kualitas tempe. Tempe yang diberi campuran daging pepaya muda lebih lama dalam perkembangan hifa jamur rhizopus oryzae dan memperpendek usia ketahanan tempe.
5.   Tempe yang dicetak pada plastik maupun daun pisang memiliki kelemahan dan keunggulan masing – masing.  Keunggulan tempe yang di cetak dalam media plastik lebih cepat dalam perkembangan hifa jamur rhizopus, namun kelemahannya masa waktu ketahanan tempe menjadi berkurang. Pada media cetak daun pisang tempe lebih tahan lama.
6.   Hasil uji konsumen yang ditinjau dari segi rasa di uji coba kepada 40 responden mendapatkan nilai 74 dari pengharapan 120 (61,66 %).
7.   Perbandingan secara ekonomi tempe biji pepaya lebih unggul dari tempe biji kedelai. Dilihat dari segi produksi tempe biji pepaya lebih murah, serta keuntungan yang diperoleh untuk memproduksi dan memasarkan tempe biji pepaya lebih banyak (48,14 % / bulan) bila dibandingkan tempe biji kedelai (12,67 % / bulan). 

By :
 VICENT ASY SYAMS BIOMA
 HANDYSON HONESTANTO

1 komentar: